![]() |
Doc : Madrasah Nurul Ihsan |
Mendirikan Madrasah di lingkungan masyarakat yang rata rata minim ekonomi, hal itu mungkin sangat lumrah. namun apa jadinya jika Madrasah di dirikan di tengah masyarakat yang rata rata minim ekonomi juga hampir 80 % terlibat transaksi ribawi
( Rentenir ).
Bisa di bayangkan betapa terhimpitnya kondisi masyarakat. karena selain harus menutupi biaya hidup, mereka juga harus membayar
semua angsuran bukan hanya kepada satu orang saja . ada yang harian, ada yang mingguan dan bulanan, jumlah pinjamanpun berpariasi, dimulai dari pinjaman 100 sampai 2 juta rupiah. dari nominal pinjaman 2 juta mereka harus mengangsur 100 /hari. jangka angsuran sampai 25 hari. artinya dari uang dua juta yang di pinjam rata rata mereka harus mengembalikan 2, 5 juta dalam satu bulan. dan pinjamanpun biasanya tidak utuh karena ada potongan administrasi.
Bagi masyarakat yang bukan pedagang mereka terbiasa dengan istilah 13 ( tiga belasan ) artinya kalau mereka pinjam 1 juta berarti harus mengembalikan 1.3 juta. yang lebih parahnya bila tidak mampu membayar bunga akan terus berkembang ( istilah sundanya anakan, incuan ) ,
Uang yang mereka andalkan rata rata dari hasil usaha tani ( menanam padi ) sementara kondisi pesawahan tidak seperti daerah lain yang setiap saat bisa mengolah sawah nya,
Kondisi pesawahan di kampung ini adalah sawah tadah hujan ( yang di tanam hanya saat turun hujan )
yang lebih memprihatinkan bagi masyarakat yang hanya bekerja sebagai pekerja ( tukang kuli ) saat sawah yang menjadi andalan untuk kebutuhan sehari hari dan membayar semua hutang gagal panen. bisa di bayangkan betapa terhimpitnya kondisi mereka.
biasanya untuk mengatasi hal itu masyarakat disini mencari lagi pinjaman untuk menutupi kebutuhan/ membayar hutang dan hal itu terus berlarut hingga masalah hutangpun tidak kunjung selesai.
Setelah hasil analisa kami dapatkan, Kami menyimpulkan harus ada upaya untuk menyelesaikan persoalan itu. karena walau bagaimanapun harus ada sebuah program yang mampu memutus mata rantai kemiskinan akibat dari maraknya budaya rentenir.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah bagaimana penyebab segala keterpurukan ekonomi itu bisa diatasi, bila ada orang miskin disebabkan minimnya lapangan kerja, berati harus lebih banyak lagi menyediakan lapangan kerja bagi mereka, namun bila kemiskinan nya disebabkan karena maraknya budaya Rentenir yang sudah mengakar, berarti kebiasaan itulah yang harus benar di selesaikan terlebih dahulu. .
Tentu hal itu tidak mudah, karena kalau hanya hibauan saja tidak pernah berefek apapun bagi mereka yang sudah terbawa larut dengan kebiasaan rentenir .
artinya tetap harus ada sebuah solusi nyata yang mampu membawa mereka kepada sistem keuangan yang lebih baik.
Kondisi inilah yang membuat Madrasah Nurul Ihsan mulai mencoba mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan si kampung ini.
Diantaranya adalah :
1. Tidak membebani biaya operasional kepada Masyrakat.
Hal ini beralasan selain berupaya menyiapkan generasi Qur'ani Madrasah Nurul Ihsan juga harus berupaya agar tidak mengganggu kondisi keuangan mereka.
berat memang namun, setidaknya dengan tidak membebani biaya kepada masyrakat hal ini bisa membuat mereka nyaman.. dan fokus mendaftarkan anaknya belajar Alqur'an tanpa merasa lebih terbebani dengan persoalan lain.
paling tidak kalau anak anak pintar membaca alqur'an dan memiliki akhlaq yang jauh lebih baik dari sebelumnya hal ini bisa menjadi terapi untuk memberi ketentaraman bagi orang tuanya ,
"Siapa orang tuanya yang tidak merasa senang melihat anak anak nya semangat belajar dan pinter ngaji Alqur'an. sebaliknya apa jadinya saat orang tuanya berada dalam kesulitan ekonomi hutang disana sini, sementara anaknya nakal nya luar biasa "
2. Di sisi lain Madrasah Nurul Ihsan juga Perlahan berupaya memberi solusi sederhana dengan menanamkan budaya menabung di Madrasah,
Mungkin ada sebagian orang beranggapan, program tabungan di sebuah pendidikan kan sudah biasa,
Tapi tunggu dulu... ada beberapa hal yang membuat program tabungan ini berbeda lain dari pada yang lain.
Lantas apa saja yang membuat hal itu berbeda :
a. Mempersiapkan management keuangan handal dan terpercaya.
Hal itu dilakukan karena walau bagaimanapun masalah keuangan itu sangat sensitif, dan segalanya harus disiapkankan. siap mengambil resiko dan matang dalam perencanaan.
b. Program tabungan bersifat umum tidak hanya untuk wali murid namun masyrakat umumpun bisa memiliki kesempatan untuk ikut menabung di madrasah
c. Tabungan bisa di ambil kapan saja, Berapapun dan kapanpun semua penabung diperbolehkan mengambil uang tabungannya. Hingga tidak jarang ada sebagian masyrakat, paginya merka nabung 20 ribu sorenya mereka ambil kembali, bagi madrasah hal seperti itu sama sekali tidak jadi maslah, karena mereka minat menabung saja sudah cukup untuk menyelamatkan mereka dari pinjaman rentenir.
"jadi saat mereka membutuhkan uang tidak harus pinjam ke rentenir lagi."
3. Bagaimana Madrasah menjaga wibawa dengan berupaya meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan karena SDM masyarakat disini umumnya sangat kurang dan kadang tidak paham dengan sesuatu yang berkaitan dengan administrasi keuangan.
Mulai menata bahasa yang santun. sikap yang simpatik terhadap persoalan masyarakat terus dilakukan.
Pertama program itu diluncurkan tidak langsung memberi efek bagi masayrakat, dan hal itu sangat kami maklumi karena kepercayaan itu tetap butuh proses.
Namun Alhamdulillah dengan izin allah , ditahun pertama program tabungan itu mulai berkembang hal ini terlihat dari daftar penabung yang sudah mencapai lebih dari 80 orang...
Perlahan kami mulai menata management keuangan yang benar benar professional dan memberi kenyamanan bagi masyarakat sekitar..
Sampai tahun 2015 saat ini jumlah penabung telah mencapai 450 lebih orang dari kurang lebih 430 kepala keluarga ( jumlah data penduduk tahun 2014 lalu ) yang ada di kampung ini, dengan jumlah Debet setiap hari rata rata 500 ribu / hari
Penabungpun kini bukan hanya di ikuti oleh wali murid saja namun juga diikuti masyrakat umum bahkan warung - warung dan pemilik toko grosir di kampung sebelah pun ikut menabung di Madrasah Nurul Ihsan .
Ada banyak cerita menarik saat selama program tabungan ini di lakukan.
Saat itu ada salah satu bapak bapak penabung kebetulan wali santri Madrasah Nurul Ihsan yang mau mengambil uang tabungannya yang berjumlah 3 jutaan lebih, bapak itu mengambil uang tabungannya untuk beli obat hama karena kebetulan sawahnya sedang terkena hama wereng,, saat itu juga proses pengambilan selesai. esok harinya wali murid itu datang lagi ke Madrasah, cuma kebetulan yang datang bukan suaminya tapi istrinya, dia datang dengan maksud yang sama, karena kebetulan uang satu juta kemarin belum cukup untuk mengatasi hama wereng yang, emak itu bilang katanya uang tabungan mau di ambil semuanya dan tidak berapa lama proses pengambilan pun selesai. menjelang pulang.. emak itu sempat ditanya , ke sini sendirian ma ? "ngga sama bapak", kata emak. .... bapaknya di mana mak ga sekalian suruh ke sini, lalu si emak bilang sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah si bapak , " tuh bapaknya nya di perempatan ngumpet... katanya " malu " .. baru kemarin di ambil sekarang ngambil lagi.
Masih banyak cerita menarik.. yang menjadi bukti selama 6 tahun berjalan program tabungan ini ternyata mampu memberi efek perubahan bagi masyrakat sekitar, jadi tidak heran selain hilir mudiknya santri belajar di Madrasah, masyrakat lain juga aktif mengikuti program tabungan di Madrasah Nurul Ihsan, jika saat KBM di Madrasah banyak orang tua yang datang ke Madrasah rata rata dari mereka kalau tidak mengantar anaknya meraka pasti mengambil uang..
Kami berharap program ini bisa dikembangkan bukan hanya dibidang simpanan saja namun juga ada dermawan yang bisa membantu mengembangkan program ini dengan bidang sosial lainnya, salah satunya mendirikan wirausaha bagi masyrakat sekitar.
Bila hal ini terus dikembangkan mungkin perlahan budaya rentnir di kampung ini bisa berangsur ditinggalkan bahkan tarap ekonomi masyarakatpun semakin bisa membaik.
Madrasah hanya sebagai jembatan untuk ikut serta menata kehidupan masyarakat di kampung ini, karena kami yakin sebenarnya mereka mampu, hanya perlu sedikit program nyata yang mampu membawa perubahan untuk kehidupan yang lebih baik.
Kami berprinsip walaupun madrasah ini kecil dan terpencil. bahkan mungkin mencibir karena sangat tidak mungkin Madrasah yang kecil yang tanpa bantuan pemerintah bisa melakukan hal itu.... namun itulah fakta yang terjadi selama ini.
Madrasah di dirikan bukan hanya berkeinginan menjadikan kampung alqur'an namun juga mampu menata kehidupan ekonomi masyarakat kepada perubahan yang lebih baik.
Mohon maaf bila postingan ini terkesan adanya. namun insya allah konten seluruhnya sesuai kondisi Madrasah Nurul Ihsan saat ini.
Ada banyak program sosial lain yang mungkin tidak bisa kami tuangkan melalui postingan ini
untuk mengenal lebih dekat mengenal Madarsah Nurul Ihsan silahkan Bisa langsung mengunjungi alamat madrasah kami, bapak ibu bisa tanya apa saja program yang selama ini di lakukan oleh madrasah nurul ihsan. mudah mudahn hal ini bisa menjadi ladang amal bagi siapapun yang ingin merangkai amal di jalan allah. aamiin.
( Rentenir ).
Bisa di bayangkan betapa terhimpitnya kondisi masyarakat. karena selain harus menutupi biaya hidup, mereka juga harus membayar
Doc : Madrasah Nurul Ihsan |
Bagi masyarakat yang bukan pedagang mereka terbiasa dengan istilah 13 ( tiga belasan ) artinya kalau mereka pinjam 1 juta berarti harus mengembalikan 1.3 juta. yang lebih parahnya bila tidak mampu membayar bunga akan terus berkembang ( istilah sundanya anakan, incuan ) ,
Uang yang mereka andalkan rata rata dari hasil usaha tani ( menanam padi ) sementara kondisi pesawahan tidak seperti daerah lain yang setiap saat bisa mengolah sawah nya,
Kondisi pesawahan di kampung ini adalah sawah tadah hujan ( yang di tanam hanya saat turun hujan )
yang lebih memprihatinkan bagi masyarakat yang hanya bekerja sebagai pekerja ( tukang kuli ) saat sawah yang menjadi andalan untuk kebutuhan sehari hari dan membayar semua hutang gagal panen. bisa di bayangkan betapa terhimpitnya kondisi mereka.
biasanya untuk mengatasi hal itu masyarakat disini mencari lagi pinjaman untuk menutupi kebutuhan/ membayar hutang dan hal itu terus berlarut hingga masalah hutangpun tidak kunjung selesai.
Setelah hasil analisa kami dapatkan, Kami menyimpulkan harus ada upaya untuk menyelesaikan persoalan itu. karena walau bagaimanapun harus ada sebuah program yang mampu memutus mata rantai kemiskinan akibat dari maraknya budaya rentenir.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah bagaimana penyebab segala keterpurukan ekonomi itu bisa diatasi, bila ada orang miskin disebabkan minimnya lapangan kerja, berati harus lebih banyak lagi menyediakan lapangan kerja bagi mereka, namun bila kemiskinan nya disebabkan karena maraknya budaya Rentenir yang sudah mengakar, berarti kebiasaan itulah yang harus benar di selesaikan terlebih dahulu. .
Tentu hal itu tidak mudah, karena kalau hanya hibauan saja tidak pernah berefek apapun bagi mereka yang sudah terbawa larut dengan kebiasaan rentenir .
artinya tetap harus ada sebuah solusi nyata yang mampu membawa mereka kepada sistem keuangan yang lebih baik.
Kondisi inilah yang membuat Madrasah Nurul Ihsan mulai mencoba mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan si kampung ini.
Diantaranya adalah :
1. Tidak membebani biaya operasional kepada Masyrakat.
Hal ini beralasan selain berupaya menyiapkan generasi Qur'ani Madrasah Nurul Ihsan juga harus berupaya agar tidak mengganggu kondisi keuangan mereka.
berat memang namun, setidaknya dengan tidak membebani biaya kepada masyrakat hal ini bisa membuat mereka nyaman.. dan fokus mendaftarkan anaknya belajar Alqur'an tanpa merasa lebih terbebani dengan persoalan lain.
paling tidak kalau anak anak pintar membaca alqur'an dan memiliki akhlaq yang jauh lebih baik dari sebelumnya hal ini bisa menjadi terapi untuk memberi ketentaraman bagi orang tuanya ,
"Siapa orang tuanya yang tidak merasa senang melihat anak anak nya semangat belajar dan pinter ngaji Alqur'an. sebaliknya apa jadinya saat orang tuanya berada dalam kesulitan ekonomi hutang disana sini, sementara anaknya nakal nya luar biasa "
2. Di sisi lain Madrasah Nurul Ihsan juga Perlahan berupaya memberi solusi sederhana dengan menanamkan budaya menabung di Madrasah,
Mungkin ada sebagian orang beranggapan, program tabungan di sebuah pendidikan kan sudah biasa,
Tapi tunggu dulu... ada beberapa hal yang membuat program tabungan ini berbeda lain dari pada yang lain.
Lantas apa saja yang membuat hal itu berbeda :
a. Mempersiapkan management keuangan handal dan terpercaya.
Hal itu dilakukan karena walau bagaimanapun masalah keuangan itu sangat sensitif, dan segalanya harus disiapkankan. siap mengambil resiko dan matang dalam perencanaan.
b. Program tabungan bersifat umum tidak hanya untuk wali murid namun masyrakat umumpun bisa memiliki kesempatan untuk ikut menabung di madrasah
c. Tabungan bisa di ambil kapan saja, Berapapun dan kapanpun semua penabung diperbolehkan mengambil uang tabungannya. Hingga tidak jarang ada sebagian masyrakat, paginya merka nabung 20 ribu sorenya mereka ambil kembali, bagi madrasah hal seperti itu sama sekali tidak jadi maslah, karena mereka minat menabung saja sudah cukup untuk menyelamatkan mereka dari pinjaman rentenir.
"jadi saat mereka membutuhkan uang tidak harus pinjam ke rentenir lagi."
3. Bagaimana Madrasah menjaga wibawa dengan berupaya meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan karena SDM masyarakat disini umumnya sangat kurang dan kadang tidak paham dengan sesuatu yang berkaitan dengan administrasi keuangan.
Mulai menata bahasa yang santun. sikap yang simpatik terhadap persoalan masyarakat terus dilakukan.
Pertama program itu diluncurkan tidak langsung memberi efek bagi masayrakat, dan hal itu sangat kami maklumi karena kepercayaan itu tetap butuh proses.
Namun Alhamdulillah dengan izin allah , ditahun pertama program tabungan itu mulai berkembang hal ini terlihat dari daftar penabung yang sudah mencapai lebih dari 80 orang...
Perlahan kami mulai menata management keuangan yang benar benar professional dan memberi kenyamanan bagi masyarakat sekitar..
Sampai tahun 2015 saat ini jumlah penabung telah mencapai 450 lebih orang dari kurang lebih 430 kepala keluarga ( jumlah data penduduk tahun 2014 lalu ) yang ada di kampung ini, dengan jumlah Debet setiap hari rata rata 500 ribu / hari
Penabungpun kini bukan hanya di ikuti oleh wali murid saja namun juga diikuti masyrakat umum bahkan warung - warung dan pemilik toko grosir di kampung sebelah pun ikut menabung di Madrasah Nurul Ihsan .
Ada banyak cerita menarik saat selama program tabungan ini di lakukan.
Saat itu ada salah satu bapak bapak penabung kebetulan wali santri Madrasah Nurul Ihsan yang mau mengambil uang tabungannya yang berjumlah 3 jutaan lebih, bapak itu mengambil uang tabungannya untuk beli obat hama karena kebetulan sawahnya sedang terkena hama wereng,, saat itu juga proses pengambilan selesai. esok harinya wali murid itu datang lagi ke Madrasah, cuma kebetulan yang datang bukan suaminya tapi istrinya, dia datang dengan maksud yang sama, karena kebetulan uang satu juta kemarin belum cukup untuk mengatasi hama wereng yang, emak itu bilang katanya uang tabungan mau di ambil semuanya dan tidak berapa lama proses pengambilan pun selesai. menjelang pulang.. emak itu sempat ditanya , ke sini sendirian ma ? "ngga sama bapak", kata emak. .... bapaknya di mana mak ga sekalian suruh ke sini, lalu si emak bilang sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah si bapak , " tuh bapaknya nya di perempatan ngumpet... katanya " malu " .. baru kemarin di ambil sekarang ngambil lagi.
Masih banyak cerita menarik.. yang menjadi bukti selama 6 tahun berjalan program tabungan ini ternyata mampu memberi efek perubahan bagi masyrakat sekitar, jadi tidak heran selain hilir mudiknya santri belajar di Madrasah, masyrakat lain juga aktif mengikuti program tabungan di Madrasah Nurul Ihsan, jika saat KBM di Madrasah banyak orang tua yang datang ke Madrasah rata rata dari mereka kalau tidak mengantar anaknya meraka pasti mengambil uang..
Kami berharap program ini bisa dikembangkan bukan hanya dibidang simpanan saja namun juga ada dermawan yang bisa membantu mengembangkan program ini dengan bidang sosial lainnya, salah satunya mendirikan wirausaha bagi masyrakat sekitar.
Bila hal ini terus dikembangkan mungkin perlahan budaya rentnir di kampung ini bisa berangsur ditinggalkan bahkan tarap ekonomi masyarakatpun semakin bisa membaik.
Madrasah hanya sebagai jembatan untuk ikut serta menata kehidupan masyarakat di kampung ini, karena kami yakin sebenarnya mereka mampu, hanya perlu sedikit program nyata yang mampu membawa perubahan untuk kehidupan yang lebih baik.
Kami berprinsip walaupun madrasah ini kecil dan terpencil. bahkan mungkin mencibir karena sangat tidak mungkin Madrasah yang kecil yang tanpa bantuan pemerintah bisa melakukan hal itu.... namun itulah fakta yang terjadi selama ini.
Madrasah di dirikan bukan hanya berkeinginan menjadikan kampung alqur'an namun juga mampu menata kehidupan ekonomi masyarakat kepada perubahan yang lebih baik.
Mohon maaf bila postingan ini terkesan adanya. namun insya allah konten seluruhnya sesuai kondisi Madrasah Nurul Ihsan saat ini.
Ada banyak program sosial lain yang mungkin tidak bisa kami tuangkan melalui postingan ini
untuk mengenal lebih dekat mengenal Madarsah Nurul Ihsan silahkan Bisa langsung mengunjungi alamat madrasah kami, bapak ibu bisa tanya apa saja program yang selama ini di lakukan oleh madrasah nurul ihsan. mudah mudahn hal ini bisa menjadi ladang amal bagi siapapun yang ingin merangkai amal di jalan allah. aamiin.
Atas nama keluarga besar Madrasah Nurul Ihsan
Kami mengucapkan Jazakumullahu khoiron katsiron kepada bapak / Ibu Ikhwan Akhwat yang telah berkenan berkunjung ke Madrasah Nurul Ihsan.
Dengan senang hati insya allah pintu Madarsah Nurul Ihsan selalu terbuka bagi siapapun.
Kami berharap kunjungan bapak / Ibu ke Madrasah menjadi jalan untuk mejalin ukhuwah islamiyyah yang diridhoi Allah Aamin. Jangan khawatir bila bapak / Ibu kesulitan mencari rute lokasi Madrasah kami akan jemput.
Madrasah Nurul Ihsan berada diujung kota subang berbatasan dengan kabupaten Indramayu Jawa Barat
Kami mengucapkan Jazakumullahu khoiron katsiron kepada bapak / Ibu Ikhwan Akhwat yang telah berkenan berkunjung ke Madrasah Nurul Ihsan.
Dengan senang hati insya allah pintu Madarsah Nurul Ihsan selalu terbuka bagi siapapun.
Kami berharap kunjungan bapak / Ibu ke Madrasah menjadi jalan untuk mejalin ukhuwah islamiyyah yang diridhoi Allah Aamin. Jangan khawatir bila bapak / Ibu kesulitan mencari rute lokasi Madrasah kami akan jemput.
Madrasah Nurul Ihsan berada diujung kota subang berbatasan dengan kabupaten Indramayu Jawa Barat
Bagi Bapak / Ibu ikhwan akhwat yang ingin bersilaturrahmi ke Madrasah Nurul Ihsan bisa mengunjungi alamat kami di bawah ini:
MADRASAH NURUL IHSAN
Alamat :
Dusun Jambu RT/RW 18/09 Desa Sidajaya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang - Jawa Barat. HP 081324267422 / 081322306157
No comments:
Post a Comment